1. bilangan desimal, bilangan berbasis 10 yang memiliki simbol 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9.
2. bilangan biner, bilangan berbasis 2 dengan simbol 0 dan 1.
3. bilangan oktal, bilangan berbaisi 8 dengan simbol 1,2,3,4,5,6,7 dan 8.
4. bilangan heksa, bilangan berbasis 16 yang terdiri dari 10 bilangan dan ditambah 5 simbol angka. daret simbol dalam bilangan heksa adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E dan F. A=10, B=11, C=12, D=13 E=14, dan F=15.
berikut ini saya jalaskan cara merubah suatu bilangan ke bilangan yang lain .
contoh konversi bilangan :
1. Konversi dari bilangan Desimal ke biner
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya.
Contoh :
45 (10) = …..(2)
45 : 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 = 2 + sisa 1
2 : 2 = 1 + sisa 0 101101(2) ditulis dari bawah ke atas
2 koversi dari biner ke desimal :
2 koversi dari biner ke desimal :
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
1 0 0 1
1 x 2 0 = 1
0 x 2 1 = 0
0 x 2 2= 0
1 x 2 3= 8
10 (10)
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh :
385 ( 10 ) = ….(8)
385 : 8 = 48 + sisa 1
48 : 8 = 6 + sisa 0
601 (8)
4. konversi dari oktal ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
12(8) = .............(10)
2 x 8 0 = 2
1 x 8 1 =8
10
jadi bilangan desimalnya 10(10)
5. Konversi bilangan Desimal ke Heksa
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh :
1583 ( 10 ) = ….(16)
1583 : 16 = 98 + sisa 15
96 : 16 = 6 + sisa 2
62F (16)
6. koversi bilangan heksa ke desimal
6. koversi bilangan heksa ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
C7(16) = ...................(10)
7 x 16 0 = 7
C x 16 1 = 192
199
jadi bilangan desimalnya adalah 199(10)
7. konversi dari biner ke oktal :
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang.;
Contoh : 11010100(2) = ........................(8)
11 010 100 3 2 4 jadi bilangan oktalnya adalah 324(8)
8. konversi dari oktal ke biner
324(8) = ........(2)
4 = 100
2 = 010
3 = 11 jadi bilangan binernya adalah 11010100 (2)
9. konversi dari oktal ke heksa
472(8) = ................. (16)
diubah dulu ke dalam bentuk biner setelah itu baru diubah ke heksa :
4 = 100
7 = 111
2 = 010 jadi bilangan binernya adalah 100111010(2)
untuk merubah kedalam bentu bilangan heksa kita mengkonversikan tiap-tiap empat(4) buah digit biner, seperti contoh ini : 100111010
1010 = 10 = A
0011 = 3
1 = 1
jadi bilangan heksanya adalah 13A(16)
oprasi Aritmatika pada bilangan biner.
1. penjumalahan
dasar penjumlahkan pada bilangan biner adalah :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 ( Hasil 0 Simpan 1 )
contoh :
1 1 1 1 1 1
111101111
110001101 +
1101111100
2. pengurangan
dasar pengurangan pada bilangan biner:
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1= 0
0 - 1 = 1 pinjam 1
contoh :
1110001
100101 _
1001100
Konversi bilangan pecahan ke biner
contoh
# bilangan pecahan desimal ke biner :
0,625(10) ..............(2)
caranya : kalikan bilangan pecahan desimal dengan 2. simpan satu bilangan sebelum koma dan kalikan bilangan di belakang koma dengan 2 begitu seterusnya sampai hasil kalinya 0 atau sama dengan hasil kali sebelumnya .
0,625 x 2 = 1,25-------------> 1
0,25 x 2 = 0,5 -------------> 0
0,5 x 2 = 1
jadi bilangan binernya adalah 0,101 di hitung dari atas ke bawah
# perubahan dari bilangan pecahan biner ke desimal
contoh
0,01101 (2) ....................(10)
pada bilangan pecahan pangkatnya bernilai negatif (-)
jadi penyelesaianya adalah :
0 x 0/0 = 0
0 x 1/1 =0
1 x 1/4=0,25
1 x 1/8= 0,125
0 x 1/16=0
1 x 1/32 = 0,03125
jadi bilangan desimal nya adalah 0,25 + 0,125 + 0,03125 = 0,40625
Komplement
pada bilangan biner kita mengenal first komplement dan second complement .
agar mengerti cara mencari first komplemen dan secon komplemen saya berikan contoh komplement 9 dan komplement 10 pada bilangan desimal
contoh
bilangan desimal 123 651 914
koplement 9 876 348 085
komplement 10 877 349 086 ditambah 1
komplement 9 di dapat dengan cara mengambah tiap digit bilangan desimal agar berjumlah 9 sementara komplement 10 di dapat menambahkan komplement 9 dengan 1.
komplement 9 di dapat dengan cara mengambah tiap digit bilangan desimal agar berjumlah 9 sementara komplement 10 di dapat menambahkan komplement 9 dengan 1.
karena bilangan biner terdiri dari 2 bit jadi jadi first dan secon kompelementya seperti ini .
bilangan biner 101 110 100
first complement 010 001 011
second complemet 010 010 100 di tambah 1
sama halnya dengan bilangan desimal karena bilangan biner berbasis 2 maka bilangan tersebesar adalah 1 jadi cara mencari first komplemen yaitu dengan menamambahkan 1 pada bilangan biner yang bernilai 0.
sama halnya dengan bilangan desimal karena bilangan biner berbasis 2 maka bilangan tersebesar adalah 1 jadi cara mencari first komplemen yaitu dengan menamambahkan 1 pada bilangan biner yang bernilai 0.
bilangan bulat bertanda positif atau negatif di presentasikan dengan :
1. sign / magnitud
2. 1's (first) komplememt
3. 2's (second) komplement
untuk bilangan bulat positif, tidak ada perbedaan dari presentasi diatas.namun, terdapat persamaan dari ketiga representasi tersebut yaitu pada menggunaan MSB (most significant bit) sebagai penanda. MSB bernilai 0 untuk bilangan postif dan bernilai 1 untuk bilangan negarif.
7 6 5 4 3 2 1 0
MSB LSB
# Sign / Magnitude
untuk bilangan bulat positif, tidak ada perbedaan dari presentasi diatas.namun, terdapat persamaan dari ketiga representasi tersebut yaitu pada menggunaan MSB (most significant bit) sebagai penanda. MSB bernilai 0 untuk bilangan postif dan bernilai 1 untuk bilangan negarif.
7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 | 0 |
---|
MSB LSB
# Sign / Magnitude
Salah satu storage mapping yang dapat dilakukan terhadap integer adalah apa yang disebut bentuk sign-and-magnitude, yaitu digit untuk tanda integer positif atau negatif dan sebarisan digit untuk menyatakan magnitude/besarnya.
Contoh : -7 = -111 dan +7 = +111
Bagi kita mudah bekerja terhadap bilangan dalam bentuk sign-and-magnitude, namun apabila dilakukan penjumlahan dengan kedua operand berbeda tanda, penjumlahan akan beralih menjadi pengurangan yang kadang-kadang menimbulkan kesukaran. Untuk itu, digunakan apa yang disebut sebagai
complement (merubah tanda negatif pada bilangan pengurang menjadi tanda positif)
contoh : jika digunakan 5 bit dalam representasi bilangan
+3 = 00011
-3 = 10011
ada dua buah komplement yaitu :
# first complement
+ 3 = 00011
-3 = 11100
#second complement
cara mencari second complement yaitu dengan menambahkan 1 pada first complement
second complement dari 11100 yaitu 11101
berikut ini tabel perbandingan ketiga cara representasi bilangan bulat bertanda.
/*-------------------------------TABEL ------------------------------------*/
Representasi Bilangan Pecahan / point
Contoh : 27.625 = 11011.1012
B | Nilai yang di presentasikan | ||
---|---|---|---|
b3 b2 b1 b0 | sign/magnitud | one's complement | second's complement |
0111 | +7 | +7 | +7 |
0110 | +6 | +6 | +6 |
0101 | +5 | +5 | +5 |
0100 | +4 | +4 | +4 |
0011 | +3 | +3 | +3 |
0010 | +2 | +2 | +2 |
0001 | +1 | +1 | +1 |
0000 | +0 | +0 | +0 |
1000 | -0 | -7 | -8 |
1001 | -1 | -6 | -7 |
1010 | -2 | -5 | -6 |
1011 | -3 | -4 | -5 |
1100 | -4 | -3 | -4 |
1101 | -5 | -2 | -3 |
1110 | -6 | -1 | -2 |
1111 | -7 | -0 | -1 |
Representasi Bilangan Pecahan / point
Bilangan pecahan dapat direpresentasikan dalam bentuk pecahan biasa atau bentuk scientific
> Bentuk pecahan biasa,
dalam bentuk pecahan biasa, bilangan di representasiakan langsung ke dalam bentuk binernya
> Bentuk SCIENTIFIC
Contoh : 2.700.000 = 27 x 105 -----------> M = 57, B = 10, E = 5
M = Mantisa
B = Basis
E = eksponen
Masalah : terdapat tak terhingga banyaknay representasi yang dapat di buat dalam contoh sebelumnya ; 2.700.000 = 27 x 105 , 270 x 104 , 2,7 x 106 , 0,27 x 107 , 0,027 x 108 dsb, Untuk mengatasinya , dituntut adanya bentuk normal dengan syarat
1/B = |M|< 1
Dengan demikian, bentuk scientific yang normal dari 5.700.000 adalah 0,27 x 107
Dalam bentuk normal tersebut , selalu di dapat mantisa berbentuk "0, ...."
sehingga dalam merepresentasiakn kedalam Bit data, fraksi "0" tersebut dapat di hilangkan.
mantisa dan eksponen tersebut dapat di representasikan ke dalam salah satu cara representasi bulangan bulat bertanda yang telah dibahas diatas. representasi yang dipilih dapat saja berbeda antara mantisa dengan eksponenya.
Contoh :
- digunakan untaian 16 Bit untuk representasi bilangan pecahan
- 10 Bit pertama yang digunakan untuk menyimpan mantissa dalam bentuk S / M
- 6 Bit sisanya digunakan untuk menyimpan mantissa dalam bentuk 1's complement .
Contoh representasi bilangan 0,000000075
1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 |
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
http://www.mank-artana.co.cc/2010/11/sistem-bilangan_18.html#more
http://www.mank-artana.co.cc/2010/11/sistem-bilangan_18.html#more
http://www.mank-artana.co.cc/2010/11/sistem-bilangan_18.html#more
Casino at Hinterland Resort: Live Casino, Golf & Table Games
BalasHapusAt Hinterland Resort we 먹튀 검증 업체 순위 are your 호날두주니어 one-stop-shop for all things golf. From 다이 사이 the comfort of your home in our studios 포커 게임 다운 to 꽁머니 지급 the thrill of Vegas-style